Kehidupan ibarat gelombang kadang bahagia kadang sedih maka, marilah kita senantiasa bersyukur dalam mengapai dunia dan isinya. Supaya hidup kita tidak goyah dalam menghadapi semua cobaan yang ada di dunia ini, karena ada yang mengatakan dunia dan isinya adalah pana, jangan banga dengan harta kita punya, jangan besar kepala dengan jabatan, semua itu hanya anugrah Allah dan sewaktu-waktu Allah bisa memintanya…!!!
1. Memahami tujuan hidup
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, semua aktifitas kehidupan kita di dunia ini dalam rangka beribadah kepada Allah. ” Wamaa khalaqtul jinna wal insaa illa liya’ buduun..”ibaratnya seseorang itu keluar dari rumah mau pergi kemana, bila ada tujuannya ketika ia ditanya, bisa menjawab. misalnya mau ke toko beli susu. Kalau ia keluar rumah tanpa tujuan, ketika ditanya, ia akan bingung…” kemana..ya..?” jadi tujuan hidup kita adalah beribadah kepada Allah Ta’ala.
2. Memahami nilai dunia dan nilai akhirat
Ada beberapa tipe orang dalam memandang nilai dunia dan nilai akhirat, antara lain:
a. Mengejar Dunia saja ( Nilai dunia lebih dari akhirat). Mungkin ini fenomena kehidupan orang kebanyakan, yang sudah hampir meninggalkan agama dan banyak yang tidak beragama. Hanya mengejar kesuksesan duniawi saja dan sudah tidak percaya dengan kehidupan akhirat nanti. Kadang uang dipandangnya sebagai tuhan.
b. Mengejar Akhirat saja. Sebagai contoh Sufi jaman dulu, sehari hari hanya untuk beribadah/hablu minallah, padahal manusia dituntut untuk hablu minannas, dan manusia harus memenuhi kebutuhan kemanusiaannya, seperti makan ,minum , bekerja, menikah, berkeluarga, bermasyarakat dan lain sebagainya. Rasulullah bahkan melarang sahabatnya yang puasa tidak berbuka, qiyamul lail tidak tidur dan membujang tidak menikah. Rasulullah utusan Allah yang sudah pasti dijamin masuk surga pun melakukan hal yang bersifat kemanusiaan.
c. Tidak mengejar dunia maupun harapan akhirat. Orang yang tipe seperti ini sangatlah tidak beruntung. didunia sengsara, akhirat pun terlupakan. Masih banyak tipe seperti ini di tanah air kita, yang data penduduknya terbanyak beragama islam. Adalah orang miskin yang kufur. Ia tetap dalam belenggu kemiskinan tapi tidak berusaha memperbaiki ibadahnya, tapi berteman dengan kekufuran.
d. Memandang dunia sebagai ladang amal dan akhirat sebagai tempat menuai hasil. Orang yang hidup di dunianya selalu beramal kebajikan, menjalankan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya. Jadi untuk hidup tenang di dunia kita fahami bahwa dunia adalah ladang amal, dan di akhirat nanti kita akan menuai hasil.
3. Syukur dan Sabar.
Jika kita selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita, insyaAllah akan Allah tambahkan selalu kenikmatan. ” lain syakartum la aziidanakum wa la inkafartum inna adza bi lasyadid “
Kita bersyukur dengan yang ada pada kita, jangan berkeluh kesah dengan yang tidak ada pada kita. Misalnya kita kurang dari segi ekonomi, anak 3 tapi kendaraan hanya sepeda motor, tiba-tiba bertemu dengan kawan lama yang datang berkendaraan mobil kijang, tapi belum dikaruniai keturunan. Maukah satu anak ditukar dengan mobil kijang…??
Dan sabar adalah satu hal yang sangat mudah diucapkan dan dinasihatkan tetapi sangat sulit dilakukan. contoh: orang yang tertimpa musibah, pastilah harus bersabar dan selalu mendapatkan nasihat dari orang-orang disekelilingnya agar bersabar. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar. Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar.
4, Tawakal sesudah Ikhtiar
Al Qur’an. Surah Al Maidah : 23, Orang yang beriman itu harus bertawakal kepada Allah, setelah ia berikhtiar/berusaha. Tidak membenci Allah bila usaha kita( apa yg kita kerjakan/lakukan/usahakan) hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita.
5. Memahami takdir dengan benar
Memahami takdir itu bukan hanya pasrah dan menyerah tanpa usaha. Jaman dahulau khalifah Umar bin Khaththab, pernah kan memasuki sebuah kampung dan melihat ada ‘endemi’ (penyakit menular) kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk ke kampung tersebut. Umar mendapat kritikan dari seseorang bahwa umar tidak boleh lari dari takdir. Kata Umar, “Aku lari dari takdir ke takdir yang lain”
6. Menjaga keseimbangan, antara ruhani, akal dan jasmani.
Tawazun ( keseimbangan) baik manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, yang ada dalam diri manusia itu ada 3 unsur adalah jasad, akal dan ruh. Dimana 3 unsur ini harus diberi asupan yang seimbang. Jasad diberi makan yang halal dan baik. Akal selalu diasah dengan ilmu dan pengetahuan. Ruh pun harus senantiasa disiram agar senantiasa bersinar cemerlang, hati yang selalu bisa menerima kebenaran yang datang dari Allah Subhanawata’ala.
7. Pandangan terhadap harta
Dalam islam harta adalah milik Allah. Harta bukan hanya untuk hidup tapi juga sebagai alat untuk beribadah kepada Allah. Ada nasihat, “peganglah harta dengan tanganmu, jangan kau masukkan harta di hatimu”. Ketahuilah nanti di akhirat manusia akan ditanya, dari manakah hartanya didapatkan dan untuk apakah hartanya dibelanjakan.
Senin, 03 September 2012
Kiat Hidup Tenang”
Posted by
Mr.Admin
at
12:26:00 PM
Labels
adsense
agen turban
android
Aneka Turban Anak Lucu
Artikel cara promosi
atribut PMR
Banner
belajar bisnis internet
beli kopi arabika
bimbingan orang tua
bisnis
Bisnis bagus 2018
bisnis dari android
cara
Cara Agar Cepat Banyak Bertambah Kontak BBM anda
cara Memperbanyak Kontak BBM
cara mendapatkan uang dari internet sudah terbukti menghasilkan
Cara Promosi di Internet
Cara Promosi gratis dengan menulis artikel review produk
Daftar Harga Sprei Barbie
distributor turban
Download Whaff Reward dari play store
gambar mewarnai
grosir turban
JUAL SPREI DAN BED COVER ONLINE
Kalimat Penawaran
kopi arabika
Kumpulan PIN BBM untuk menambah teman BBM
membuat blog baru
Mendidik Anak
peluang di internet
Peluang usaha dapat tambahan penghasilan tanpa modal dan gratis
Rompi PMR
Sabun Perawatan kulit
Solusi
sukses
Tambah kontak bbm
tas bermerek dengan harga terjangkau
tas wanita terbaru branded
tas wanita terbaru model tas terbaru dan harganya
Tebtang Blog
tips blogging
Tips Memasarkan Produk
turban anak
turban anak lucu
turban anak murah
turban bayi
turban murah
tutorial